KURA-KURA Yang Terbuang

Di kosan ini memiliki beberapa cerita unik. Salah satunya cerita tentang kura-kura yang tidak jelas pemiliknya, namanya, dan kelaminya. Sudah hampir satu tahun ini kura-kura tersebut tidak terurus. Munkin hanya gw yang dengan “pri kehewanan” gw sesekali menganti air yang mulai menhijau itu dengan air yang baru yang jernih. Siklus makan kura kura ini pun sering tidak jelas. Kalau ada yang baik, munkin dia akan yang diberikan makan. Kalau tidak, dengan deritanya, kura kura tersebut menahan lapar hingga titik pertahan terakhirnya. Siapa kah kura-kura itu sebenarnya??? Maka dari itu, tulisan ini gw beri judul, “kura kura yang terbuang”.

“aku tidak tau siapa aku, apa gunanya aku, apa kelaminku, siapa pemilikku, dan tujuan aku hidup. Satu hal yang aku tau tetang diriku sendiri, aku adalah sekor kura-kura, kura-kura yang terbuang.

Setiap hari aku habiskan dengan melamun di sebuah aqurium kotak yang ukuranya tidak lebih dari 40cm x 25 cm. Bisa kalian bayangkan betapa sesangsaranya aku terkurung di dalam kotak sekecil itu. Dulu munkin aku masih senang, tapi sekarang tidak, karena tubuh ku dulu tak begini. Ku tumbuh besar tambah tinggi gara gara scotemolsion, ntahlah apa namanya.

Aku berenang kesana kemari, selalu berusaha untuk mendoktrin diriku sendiri. Ini adalah lautan besar, kolam besar tanpa batas. Semua ini hanya halusinasi. Dotrin itu terus yang aku coba tanamkan dalam otakku, walaupun aku tau sebenarnya aku tak bisa karena aku bukan romi rafael atau dedy corbuzier.

Sebenarnya dulu aku tidak seperti ini. Aku dulu dibeli oleh seorang mahasiswa kaya raya yang suka membeli barang yang dia inginkan tanpa tau kelanjutan barang tersebut, berguna atau tidak. Jadilah aku ini, kura-kura buangan yang tidak berguna. Sekarang yang aku tau, majikanku lebih perhatian dengan pacarnya yang sering kulihat keluar masuk kamar terus. Huft dasar manusia, udah ketemu enaknya jadi lupa amanatnya, persis kaya anggota dpr.

Tapi apa peduliku, aku bukan manusia, aku hanya kura-kura yang ingin bebas. Aku ingin menjelajah perairan luas, bertemu dengan kura kura lain, menikah,punya anak, dan mati dengan kehormatan. Tidak seperti ini, mati dalam aquarium. Betapa lossernya diriku.

Kadang terlintas dalam pikiranku, aku ingin mati. Tapi dengan apa?? Megang pisau aja aku tak sanggup, apa lagi sampe megang bom. Kadang aku heran dengan pemberitaan bunuh diri yang dilakukan manusia. Betapa indahnya hidup di luar aquarium ini, mengapa mereka ingin mati begitu cepat??? Ntah lah, yang jelas aku ingin bebas.

Ntah sampai kapan aku begini, begini, melewati hidup tanpa makna,tanpa arti, tanpa pasangan, tanpa bercinta. Aku pernah mendengar manusia berkata,” hidup itu ibarat roda, kadang di atas kadang di bawah,”. Tapi bagi ku, inilah hidup. Hidup itu adalah aquarium ini, tidak lebih.

Hidup adalah aquarium…”

Satu pemikiran pada “KURA-KURA Yang Terbuang

Tinggalkan komentar