Beberapa pekan yang lalu saya berkesempatan untuk melalukan pegambilan gambar interior ruangan untuk kebutuhan materi promosi salah satu hatu hotel bintang 5 di Balikpapan. Ini pengalaman pertama buat saya dalam memotret interior. Ternyata memotret interior itu tidaklah mudah bagi saya yang pemula. Meskipun saya sudah kursus singkat di youtube, dalam pengambilanya pun terasa gaguk. Yaa setidaknya itula yang saya rasakan dalam pengambilan gambr di hari pertama. Untuk hari berikutnya saya rasa lebih baik.
Pada kesempatan yang mulia ini. Saya ingi membagi sedikit tips dalam pengambilan gambar interior. Ya walaupun buka sekala professional, saya tetap berharap tulisan ini ada manfaat nya. Berikut beberapa tips dari saya sebagai photographer amatir
Tips pertama, persiapan
Kita tau harus ngapain, tentunya kita juga harus tau dong apa yang harus dipersiapkan. Gak mungkinkan naik mobil pake kacamata renang. Okee karena kita mau melakukan pemotret, tentu kamera adalah barang yang paling penting harus dibawa. Oh iya, pastikan kondisi baterai dalam keadaan full yah. Karena kita bakal sering menggunakan live mode untuk menentukan komposisi pengambilan gambar.
Barang paling penting(pake banget) kedua adalah lensa wide. Kita bakal ngambil gambar di dalam ruangan yang terbatas. Jadi kita memerlukan lensa yang memiliki daya tangkap lebar.
Barang yang paling penting kedua adalah tripod. Untuk mencegah getaran getaran tak terduga dari tangan, gunakan tripod untuk hasil yang sempurna. Barang pelengkap berikutnya adalah peralatan lighting. Tapi kalo gue sih lebih senang menggunakan cahaya alami ruangan dan tambahan olah digital. Lebih praktis menurut gue(baca: peralatan terbatas)
Rasakan sensasinya. Setiap ruang tentu memiliki sensasi yang ingin di sampaikan oleh Design interior yang mendesign ruang tersebut. Misalnya cozy, carilah view ruang dimana cozy itu berada. Atau misalnya elegan, carilah angel yang bisa menampilkan view elegan dari ruangan itu. Coba tanyakan klien hal apa yang ingin di sampaikan atau di jual dari ruangan ini. Setelah itu tinggal kita terjemahkan semuanya dalam bentuk sebuah foto
Tahap ke dua, pengambilan
Setelah semua sudah siap, saatnya pengambilan gambar. Gunakan live mode untuk mempermudah,karena tidak perlu mengintip ke jendela bidik yang membuat mata lelah. Kita cukup melihat pada layar kamera sehingga kita bisa lebih santai dalam menentukan komposisi.
Dalam menentukan komposisi ada sedikit trick dari saya yang belum teruji kebenaran nya. Pertama, coba ambil keseluruhan element dalam ruang dalam satu frame. Kedua coba ambil bagian yang paling menarik dari ruang tersebut secara terpisah. Jadi keseluruhan dapat, poin interestnya juga dapet.
Dalam pengambilan gambar kita juga harus pandai pandai mengharmonisasikan semua elemen yang ada. Hindari bagian property yang terambil sebagian kecil. Karena ini tak nyaman di lihat menurut saya. Lebih baik mengambil bagian lebih dari setengah sehingga bagian tersebut akan merepsentasikan properti apa yang ada di situ.
Jika sudah mendapat angel yang pas. Ambillah gambar sebanyak 5 kali dengan white balance yang berbeda. Dan gambungkanlah dengan software pengolah gambar digital. Trick ini untuk mengatasi bagian yang terlalu terang sehingga menghilangkan detil objek.
Tahap akhir, Editing.
Nah ini adalah tahap akhir. Tahap untuk memperbaiki apa yang harus di perbaiki. Di tahap ini saya melakukan penggabungan 5 gambar yang saya ambil sebelumnya. Gambar tersebut saya jadikan satu file dengan satu gambar satu layer. Susun gambar dari yang paling terang hingga yang paling gelap, atau sebaliknya. Dan mulailah untuk memperbaiki bagian mana yang terlalu terang dan terlalu gelap dengan system masking. Untuk sisanya tinggal selera masing masing untuk memainkan tone.